ELEGI PAGI
Suara burung menyapa pagi
Alarm ku telah berbunyi
Tak terasa pukul 4 pagi
Hatiku berdebar tiada henti
Kakiku tak sempat memijak lantai kereta api
Seruan itu...
Setelah sesaat menghela nafas hingga lelah menghampiri
Puluhan detik terlewat tak terasa sudah berhenti pada pagi yang tak ingin ku temui
Lagi-lagi?
Apa ini hanya mimpi?
Jika ia benar mimpi, aku tidak ingin tertidur lagi
Aku ingin bangun dan menghentikan mimpi
Sejenak aku menguatkan diri
Memaksa memijakkan kaki, langkah demi langkah
Sekuat tenaga memaksa memasuki
Sayangnya, aku lagi-lagi..
Berhenti dan tetap mengais buih air mata hingga kuhabiskan satu kotak tisu berwarna abu
Kususuri lorong untuk bergegas bangun dari mimpi
Lagi dan lagi aku terjebak diantara mimpi dan halusinasi
Intuisiku enggan untuk percaya
Bahwa ini, sudah aku temui
Keranda hijau yang melintas didepan mataku
Ayah, apakah secepat ini engkau pergi?
Pagi ini, pagi esok, pagi nanti
Kita tidak bisa berdiskusi, lagi!
Jember, April 2020
perpisahan menjadi awal tumbuhnya kerinduan,
BalasHapuskerinduan adalah awal dari sebuah pertemuan
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus